Pengertian data adalah catatan atas kumpulan
fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa latin yang
berarti ‘sesuatu yang diberikan’. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti
suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil
pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka,
kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjai data.
Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga
dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal
ini dinamakan deskripsi. Pemilihan banyak data sesuai dengan persamaan atau
perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Pengertian variabel adalah suatu sebutan yang
dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel
merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek
yang diteliti.
Macam – macam Variabel
1.
Variabel kuantitatif.
a. Variabel diskrit (
nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan.
Contoh:
Kehadiran : hadir, tidak hadir
Kehadiran : hadir, tidak hadir
b. Jenis kelamin : laki-laki,
perempuan.
c. Variabel kontinum
Variabel
Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai,
Yudit tidak pandai.
Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2.
Variabel kualitatif
Merupakan variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan
angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3.
Variabel
Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
4.
Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output,
Kriteria, Konsekuen).
Merupakan
variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5.
Variabel Moderator.
Merupakan
variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6.
Variabel Intervening (antara)
Merupakan
variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen
yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau
diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan
Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7.
Variabel Kontrol
Merupakan
variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan
menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diiisi sendiri oleh
responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket yang
diajukan.
Keuntungan dari teknik angket adalah:
1. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar
karena dapat dikirimkan melalui pos.
2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif
murah.
3. Angket tidak terlalu menggangu respoden karena
pengisiannya ditentukan oleh respoden sendiri sesuai dengan kesedian waktunya.
Kerugian teknik angket:
1. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka persentase
yang dikembalikan relatuf rendah.
2. Angket tidak dapat digunkan untuk respoden yang kurang
bisa membaca dan menulis.
3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan
salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelituan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya
tidak disediakan sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri.
2. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya
sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban
yang sudah disediakan.
Dalam membuat jawaban akternatif untuk pertanyaan
tertutup atau dalam menggolong-golongkan jawaban yang diberikan pada pertanyaan
terbuka perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
© Pengolongan hanya
didasrkan atas satu prinsip atau satu diemensi. Dengan syarat ini adalah untuk
menhindari agar seseorang tidak dapat masuk dalam lebih dari satu golongan.
© Golangan-golongan yang
dibuat harus saling meniadakan, artinya jika seseorang sudah dimasukkan kedalam
satu golongan, ia tidak dapat dimasukkan kedalam golongan lainnya.
© Golongan-golongan yang
dibuat harus menyeluruh, artinya tidak seorang pun yang tidak termasuk kedalam
salah sau golongan yang dibuat.
Terdapat beberapa pedoman yang harus diperhatikan
dalam membuat pertanyaan-pertanyaan untuk instrumen penelitian:
Pertanyaan
atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
·
Hindari
pertanyaan atau pernyataan ganda.
·
Responden
harus mampu menjawab. Agar jawaban dapat dipercaya.
·
Pertanyaan-pertanyaan
atau pernyataan-pernyataan harus relevan (berkenaan dengan tujuan penelitian).
·
Pertanyaan
atau pernyataan yang pendek adalah terbaik.
·
Hindari
pertanyaan,pernyataan atau sitilah bias, termasuk tidak menanyakan pertanyaan
atau mengajukan pertanyaan yang sugestif (mendorong responden untuk menjwab ke
arah tertentu.
·
Angket yang
dikirimkan haus disertai surat pengantar yang menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian serta siapa penelitinya. Perlu juga untuk melampirkan sampul
pengembalian yang sudah beralamat dan sudah berprangko cukup.
1. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan
jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.
Keuntungan wawancara adalah:
1. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak
bisa membaca dan menulis.
2. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara
dapat segera menjelaskannya.
3. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden
denagn mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau
gerak-gerik responden.
Kerugian wawancara adalah:
1. Wawancara memerlukan biaya yang sangat untuk
perjalanan dan uang harian pengumpulan data.
2. Wawancara hanya dapat menjangkau jumalh responden yang
lebih kecil.
3. Kehadiran pewawancara mungkin menggangu responden.
Daftar
pertanyaan untuk wawancara ini disebut sebagi inteview schedule. Sedangkan
catatan garis besar tentang pokok-pokok yang akan ditanyakan disebut pedoman
wawancara (interview guide).
Untuk
mendapatkan penerimaan dan kerja sama dengan responden ada beberapa pedoman
yang harus diperhatikan:
·
Penampilan
fisik
·
Sikap dan
tingkah laku pewawancara
·
Identitas
·
Persiapan
·
Pewawancara
harus bersikap netral dan tidak mengarahkan jawaban atau tanggapan responden.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan kegiatan adalah setiap
kegiatan untuk melakukan pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera
penglihatan yang berarti tidak mengjukan pertanyaan-pertanyaan.
Keuntungan
observasi adalah:
1. Data yang diperoleh adalah data yang segar.
2. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian
observasi adalah:
1. Untuk memperoleh data y ng diharapkan, maka pengamat
harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
2. Beberapa tingkah laku, bahkan bisa membahayakan jika
diamati.
Berdasarkan
keterlibatan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan orang yang diamati, observasi
dapat dibedakan menjadi:
·
Observasi
partisipan ( partcipant observation): pengamat ikut serta dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati.
·
Observasi
tak partisipasi (nonparticipant observation): pengamat berada di luar subjek
yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
Berdasarkan
cara pengamatan yang dilakukan, observaasi juga dibedakan menjadi dua bagian:
·
Observasi
tak berstruktur: pengamat tidak membawa catatan tingkah laku apa saja yang
secara khusus akan diamati.
·
Observasi
berstruktur: peneliti memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga
dapat dibuat pedoman tetang tingkah laku apa saja yang harus diamati.
1. Studi dokumentasi
Studi
dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
kepada subjek penelitian.
Dokumen
dapat dibedakan menjadikan dokumena primer ( dokumen yang ditullis oleh orang
yang langsung mengalami suatau peristiwa), dan dokumen sekunder (jika peristiwa
dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini) contohnya
otobiografi.
Keuntungan
studi dokumentasi adalah:
1. Untuk subjek penelitian yang sukar, studi dokumentasi
dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian
2. Tak kreatif. Karena studi dokumentasi tidak dilakukan
secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh
kehadiran peneliti atau pengumpulan data.
3. Analisis longitudinal, menjangkau jauh ke masa lalu
4. Besar sampel. Dengan dokumen-dokumen yang tersedia,
teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya
yang diperlukan relatif kecil.
Kerugian
studi dokumentasi adalah:
1. Bias, karena dokumen yang dibuat tidak untuk
kep[erluan penelitian, maka data yang tersedia mungkin bias
2. Tersedia secra selektif. Tidak semua dokumen
dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain.
3. Tidak lengkap. Karena tujuan penulisan dokumen berbeda
dengan tujuan penelitian.
4. Format yang tidak baku. Sejalan dengan maksud dan
tujuan penulisan dokumen yang berbeda dengan tujuan penelitian, maka formatnya
juga dapat bermacam-macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data.
Sebagaimana
metode historik, dalam studi dokumentasi perlu dilakukan kritik tehadap sumber
data, baik kritik internal maupun kritik eksternal.
0 komentar:
Posting Komentar